Pabrik Sepatu Bata Tutup: Sinyal Perubahan Besar di Dunia Industri Alas Kaki Indonesia
Pabrik sepatu Cibaduyut dan berbagai sentra industri sepatu lokal kini menjadi sorotan, setelah salah satu pemain legendaris, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), resmi menghentikan kegiatan usahanya di sektor industri alas kaki harian. Keputusan besar ini diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Langkah ini menandai berakhirnya era panjang produksi…
Pabrik sepatu Cibaduyut dan berbagai sentra industri sepatu lokal kini menjadi sorotan, setelah salah satu pemain legendaris, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), resmi menghentikan kegiatan usahanya di sektor industri alas kaki harian. Keputusan besar ini diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025.
Langkah ini menandai berakhirnya era panjang produksi sepatu Bata di Indonesia, merek yang selama puluhan tahun identik dengan kualitas dan ketahanan. Namun di balik keputusan tersebut, ada sinyal kuat tentang bagaimana industri sepatu nasional sedang mengalami perubahan besar — dari model bisnis konvensional menuju ekosistem produksi lokal yang lebih adaptif dan efisien.
Mengapa Bata Menghapus Bisnis Alas Kaki?
Menurut risalah resmi RUPSLB, perusahaan sepakat untuk merevisi Pasal 3 Anggaran Dasar, menghapus kegiatan usaha industri alas kaki untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam waktu yang sama, BATA juga menyetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan, Presiden Komisaris yang telah lama memimpin arah kebijakan perusahaan.
Di balik keputusan strategis tersebut, kondisi keuangan menjadi faktor utama. Berdasarkan laporan semester pertama tahun 2025, Bata mencatat kerugian bersih sebesar Rp40,62 miliar, meskipun lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp127,43 miliar. Namun, penjualan bersih anjlok hingga 38,74 persen, dari Rp260,29 miliar menjadi Rp159,43 miliar.
Penurunan permintaan dan efisiensi operasional yang tak lagi sejalan dengan kondisi pasar membuat langkah restrukturisasi ini sulit dihindari.
Penutupan Pabrik Purwakarta: Titik Balik yang Tak Terelakkan
Sejak 30 April 2024, pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, resmi menghentikan kegiatan produksinya. Keputusan itu diambil karena kapasitas pabrik jauh melampaui kebutuhan pasar dan tren permintaan yang terus menurun.
Hatta Tutuko, Corporate Secretary BATA, menjelaskan bahwa sebagian besar produk yang dihasilkan di Purwakarta tidak lagi sejalan dengan preferensi konsumen. “Permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik tersebut terus menurun,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Dengan efisiensi sebagai prioritas, perusahaan akhirnya memilih mengalihkan produksi ke pemasok lokal yang dinilai lebih fleksibel dan berbiaya rendah.
Apa Dampaknya Bagi Industri Sepatu Lokal?
Mundurnya Bata dari lini produksi lokal bukan hanya kehilangan satu merek besar, tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku industri pabrik sepatu Cibaduyut dan daerah lain di Indonesia.
Sentra-sentra seperti Bandung, Mojokerto, hingga Garut, kini memiliki kesempatan untuk mengambil alih pasar alas kaki lokal dengan inovasi yang lebih cepat dan desain yang lebih relevan dengan tren saat ini.
Cibaduyut, misalnya, telah lama dikenal sebagai pusat produksi sepatu berkualitas, mulai dari sepatu kulit, sneakers, hingga sepatu PDL custom untuk instansi dan perusahaan. Dengan sistem produksi yang lincah dan harga kompetitif, pabrik sepatu di Cibaduyut terbukti mampu menjawab kebutuhan pasar lebih cepat dibandingkan produsen besar.
“Lamun urang bisa nyieun sorangan, naha kudu ngantosan ti luar?”
(Kalau kita bisa buat sendiri, kenapa harus menunggu dari luar?)
Masa Depan Industri Sepatu Ada di Tangan Produsen Lokal
Fenomena seperti penutupan pabrik Bata justru menjadi wake-up call bahwa industri alas kaki di Indonesia sedang menuju era baru. Konsumen kini lebih memilih merek lokal yang unik, fleksibel, dan mudah disesuaikan dengan gaya hidup.
Dengan dukungan digital marketing dan e-commerce, brand lokal bisa menjangkau pasar nasional bahkan global tanpa bergantung pada skala produksi raksasa.
Cibaduyut adalah contoh nyata: dari bengkel kecil hingga pabrik modern, semuanya kini mampu melayani pesanan sepatu custom dengan kualitas tinggi dan desain kekinian.
Penutup: Saatnya Dukung Produksi Sepatu Lokal
Kisah turunnya Bata bukan akhir dari industri alas kaki Indonesia — melainkan babak baru bagi para pengrajin lokal untuk bangkit. Jika Anda seorang pelaku bisnis, reseller, atau brand fashion yang ingin memproduksi sepatu dengan kualitas tinggi, kini saatnya berkolaborasi dengan pabrik sepatu Cibaduyut.
💬 Ingin punya brand sepatu sendiri?
Bikin desainmu jadi nyata hanya di 👉 www.sepatucibaduyut.com.