Israel Dilanda Musibah Alam Besar: Kebakaran dan Badai Pasir Perparah Krisis Iklim
Yerusalem – Israel tengah menghadapi bencana alam yang mengkhawatirkan. Dalam waktu bersamaan, negara ini dilanda kebakaran hutan skala besar di wilayah sekitar Yerusalem serta badai pasir hebat yang menyapu bagian selatannya. Kejadian ini mengundang perhatian publik global dan memicu kekhawatiran mengenai dampak perubahan iklim ekstrem.
Api Mengamuk di Lereng Yerusalem
Rabu pagi, 30 April 2025, ditandai dengan kobaran api yang melalap kawasan hutan di barat Yerusalem. Petugas pemadam kebakaran menggambarkan insiden ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah negara tersebut. Akibatnya, ratusan warga sipil dievakuasi, dengan puluhan orang mengalami luka, sebagian besar karena menghirup asap tebal.
Badan tanggap darurat Israel, Magen David Adom, mengonfirmasi bahwa beberapa korban termasuk anak-anak dan wanita hamil. Rumah sakit setempat dipenuhi pasien dengan gejala luka bakar dan gangguan pernapasan.
Status Darurat Nasional Diumumkan
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera menetapkan status darurat nasional. Ia juga mengungkapkan bahwa penyelidikan menunjukkan ada indikasi pembakaran disengaja. Total 18 orang ditahan, dengan satu di antaranya tertangkap tangan saat menyalakan api.
“Ini bukan kebakaran biasa. Kami mengalami kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap keselamatan warga,” ujarnya dalam konferensi pers.
Badai Pasir Memperburuk Situasi
Di saat bersamaan, badai pasir dahsyat menerjang wilayah selatan Israel, khususnya Gurun Negev dan kota Beersheba. Rekaman yang beredar menunjukkan kota tersebut terselimuti kabut debu pekat. Kecepatan angin tinggi membuat pasukan militer kesulitan menutup fasilitas pangkalan mereka.
Kondisi ini semakin mempersulit upaya pemadaman, karena api menjadi lebih cepat menyebar di tengah hembusan angin dan cuaca kering.
Perubahan Iklim Menjadi Sorotan
Presiden Israel, Isaac Herzog, dalam pidato kenegaraan menyebut bahwa bencana ini adalah “peringatan keras” dari krisis iklim yang sedang terjadi. Ia menyerukan langkah konkret, termasuk peraturan dan kebijakan nasional untuk mitigasi risiko di masa depan.
Cuaca ekstrem yang melanda Israel bukanlah fenomena baru. Dalam beberapa dekade terakhir, kebakaran besar tercatat terjadi secara berulang – menunjukkan pola yang konsisten dengan efek pemanasan global.
Bantuan Internasional dan Harapan ke Depan
Israel telah meminta bantuan pemadaman dari sejumlah negara seperti Italia, Inggris, Spanyol, dan Prancis. Pesawat pengangkut air dikerahkan untuk memadamkan titik-titik api yang sulit dijangkau.
Sementara itu, para ahli lingkungan menegaskan pentingnya membangun sistem pencegahan kebakaran yang lebih baik, serta edukasi publik mengenai bahaya pembakaran liar di musim kering.
Kesimpulan
Peristiwa kebakaran dan badai pasir yang melanda Israel adalah pengingat nyata akan betapa gentingnya dampak perubahan iklim. Di tengah suhu ekstrem dan kondisi cuaca yang tidak menentu, penting bagi setiap negara untuk bersiap dan bersatu dalam menghadapi tantangan ekologis yang semakin kompleks.